Waspada Beras Oplosan Jelang Lebaran

SHARE :

Lensa Indonesia RTV – Jelang Lebaran, kasus pengoplosan beras marak terjadi karena ada kenaikan harga dan kelangkaan beras di sejumlah wilayah. Seperti yang terjadi di Desa Krajan, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Malang berhasil menangkap pelaku pengoplos beras Bulog program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dengan beras lainnya untuk dijadikan beras premium, Jumat (15/3).

Sebelum ditangkap, polisi melakukan penggerebekan di sebuah rumah yang dijadikan gudang untuk mengoplos beras. Polisi menemukan puluhan karung beras Bulog kemasan 50 kilogram dan beras merek lain kemasan 25 kilogram, yang kemudian disita dan dijadikan sebagai alat bukti.

Dalam konferensi pers di Mapolres Malang, Senin (18/3), polisi telah menetapkan pemilik gudang dengan inisial EH sebagai tersangka.

Berdasarkan keterangan Kompol Imam Mustolih Wakapolres Malang, tersangka mencampur beras Bulog dengan beras lain, yaitu beras Raja Lele kemasan 25 kilogram dan beras Ramon Bandung kemasan 5 kilogram.

Beras premium oplosan tersebut kemudian dijual di toko milik tersangka dengan selisih harga Rp 1.000 hingga Rp 2.000 di atas harga pasar. Beras Raja Lele dijual dengan harga Rp 350.000 dan beras Ramon Bandung dijual dengan harga Rp 70.000. Dalam sebulan, tersangka bisa mendapatkan keuntungan hingga Rp 8 juta.

Tersangka mengaku bahwa beras Bulog yang didapatkan dibeli dari Facebook dengan harga satu sak beras berisi 50 kilogram seharga Rp 640.000 hinga Rp 690.000. Selain itu, tersangka juga membeli beras Bulog berisi 50 kilogram dari seorang laki-laki yang tidak dikenal tersangka.

Atas kejadian tersebut tersangka EH akan dijerat pasal berlapis perlindungan konsumen dengan ancaman lima tahun penjara.

Simak informasi selengkapnya pada video berikut ini.

BERITA LAINNYA

error: Content is protected !!