Lensa Indonesia RTV- Korban keracunan massal di Kelurahan Cipaku, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat, terus bertambah.
Setidaknya ada 93 warga yang mengalami muntah-muntah, mual, demam hingga buang air besar secara terus menerus usai menyantap nasi uduk dan telur yang diberikan dari seorang warga saat acara tahlilan.
24 diantaranya masih menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Juliana, Rumah Sakit Ummi, Puskesmas Cipaku dan Rumah Sakit Milinia. Satu korban dilaporkan meninggal dunia. Walaupun sempat dilarikan ke Rumah Sakit, namun nyawanya tidak tertolong.
Akibat kejadian ini, pemerintah kota Bogor menetapkan status kejadian luar biasa dan membentuk tim investigasi untuk menyelidiki penyebab keracunan massal ini.
Syarifah Sopiah selaku Setda Kota Bogor mengatakan Dinas Kesehatan Kota Bogor sedang melakukan investigasi.
“Ini dari Dinas Kesehatan sedang melakukan investigasi. Jadi dari muntahan kemudian di sisa makanannya kita cari itu akibat apa. Kalau dilihat dari fisiknya, itu bumbu dari telurnya. Tapi untuk bakterinya apa, itu akan diperiksa di lab,” ujar Syarifah.
Salah satu warga sekitar bernama Arif menjelaskan apa saja gejala-gejala dari keracunan massal tersebut.
“Mual, lemes, sama BAB (buang air besar) sudah hampir dua kali dibawa ke puskesmas, tapi masih lemes dan gejala perut melilit itu masih ada,” ujar Arif.
Saat ini, sampel makanan telah diuji di laboratorium. Pemkot Kota Bogor telah memastikan ketersediaan dokter, obat, dan tempat tidur bagi warga yang menjadi korban keracunan massal.